Kelas 12 telah berlalu masanya untuk saya berfikir lebih matang tentang
kelanjutan pendidikan saya. Saya Mila Rosana atau yang biasa disapa dengan mila adalah
anak pertama dari kedua orang tua saya yang bernama Bpk Rosidin dan Ibu
Rokhanah.
Saya adalah anak dengan ambisi yang sangat tinggi dan kuat,namun kekurangan nya adalah saya lahir dikeluarga yang kurang mampu. Ayah saya hanya seorang Buruh dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Menjadi seorang kaka dari 3 bersaudara adalah sebuah tanggung jawab besar bagi saya. Namun hal itu tidak menjadikan ambisi saya menjadi orang sukses itu berhenti begitu saja,tidak menjadikan usaha saya dari SD sampai SMA sia² begitu saja karena keadaan keluarga saya. Justru karena itu saya tumbuh dengan rasa semangat yang tinggi buat menjadi orang sukses dan bisa mengangkat derajat ibu bapak.
Namun keterbatasan ekonomi menjadikan ibu dan bapa menyerah akan biaya kuliah
saya. Tapi saya meyakinkan ibu,kalau saya bisa tetap kuliah dan ibu bapa tidak
usah membiayai saya,bagaimana pun caranya. Jadi saya bertekad dihati saya dan
berjanji ke ibu bapa saya "Mila akan kuliah asalkan kuliahnya gratis, jadi
tidak membebani ibu bapa lagi dimasa tua nanti"
Selepas Ujian Sekolah,saya menjadi salah satu siswa eligible di SMA dengan
urutan ke 11, disitu saya senang karena bisa mencoba jalur SNMPTN. Namun
selepas memberi kabar ini ibu bapa menjadi takut kedepannya jika saya lolos,
restu yang tidak sepenuhnya ada menjadi penghalang saya buat berjuang disini.
Tetapi saya meyakinkan ibu bapa akan ada rezeki dibalik ini semua. Saya yakin
insya Allah ada, dan akhirnya saat penguman SNMPTN saya tidak lolos karena
keteledoran saya memilih PTN.. seharusnya saya memilih PTN no 1 itu ITB dan no
2 itu UNDIP namun saya kebalik. Saya tidak sedih ketika gagal itu karena memang
kesalahan saya dan belum rezeki saya.
Kegagalan itu tak membuat saya patah semangat buat mencoba lagi. Saya tetap
semangat mencoba jalur SBMPTN,dengan mendaftar menjadi calon KIPK agar biaya
pendaftaran nya gratis. Sejujurnya perjuangan saya ini itu hanyalah mencari
pengalaman bukan berharap untuk lolos karena saya tau ibu dan bapa tidak begitu
merestui saya. Sebab saya pernah berbicara dengan ibu "bu,izinin aku
mencari pengalaman ini,izinkan aku mencoba. Kalau aku lolos aku berusaha daftar
KIPK disana, dan biaya hidup aku bisa nanti sambil kerja disana" ibu
menjawab "kamu anak perempuan ibu satu² nya,nak kuliah ga harus negeri,ga
harus jauh dari ibu bapa. Negeri dan jauh belum memastikan kamu bakal sukses
dan berhasil,banyak sekali contohnya. Tapi silahkan jika kamu ingin mencoba dan
mencari pengalaman diluar sana"
Ambisi saya besar,saya tetep mengikuti tes SBMPTN meski bekal ilmu saya
sedikit,saya berniat mencari pengalaman bukan berharap lolos seperti peserta
lainnya. Saya adalah peserta SBMPTN Soshum,saya linjur karena saya ingin
menantang diri saya dengan soal yang bukan jurusan saya selama ini.
Berjalannya waktu pengumuman SBMPTN ibu bilang gini ke saya "mil, yuk kita
nyoba survei kampus diTegal. Inget yaa,orang sukses bukan karena dia kuliah
dikampus favorit,jauh dari rumah,ataupun kampus Negeri. Orang sukses itu dari
diri kamu sendiri,dan inget sepinter apapun kamu jika kamu tidak mempunyai
atitude atau berani ke orang tua,sedikit pun ngga ada kata berhasil dihidup
kamu" wejangan ibu sangat menyadarkan saya,bahwa kunci sukses adalah diri
saya sendiri dan Ridho Restu orang tua karena Ridho Restu mereka adalah Ridho
Restu Allah.
Sore itu saya dan mamah survei ke kampus tegal diantaranya Politeknik
Stibisnis, UPS, Universitas BSI Tegal dan Politeknik PHB.
Perjalanan sama ibu survei kampus sangat menyenangkan, yang paling berkesan
adalah ketika kita mau ke Kampus Universitas BSI kita nyasar lama sekali sampai
nelfon admin Universitas BSI
Kota Tegal. Ibu menyeleksi kampus² tersebut dari lokasi,lingkungan kampus,dan
juga akreditasnya. Alhasil setelah penyeleksian kampus berdasarkan survei
pertama itu ibu memilih diantara Politeknik PHB atau UBSI Kota Tegal. Ibu
juga menghargai banget ketika UBSI Kota Tegal, bu fany memberi buah tangan ke
ibu, Masya Allah sampe sekarang masih dipakai lohh bu fany:)
Akhirnya pengumuman SBMPTN saya tidak lolos,ibu seneng banget sama bapa karena
kata mereka "udah yahh semua ga lolos, sudah puas mencobanya kak? Terus
mau gimana lagi?" "Alhamdulillah sangat puas,mila mendapat pengalaman
banyak sekali dari usaha mila ini, namun ibu dan bapa yang tidak begitu
merestui,menjadikan mila legowo kalo mila ga lolos sekarang karena percuma mila
mau belajar kaya apa kalau ibu bapa ga merestui kan"
Selepas itu,saya bekerja menjadi Kasir di Ayam Geprek Sa'i cabang Kemantran,
berjalannya waktu bekerja disitu saya tidak lupa sama ambisi saya. Akhirnya
ketika tes kedinasan STIS saya mencoba ikut, dan untuk Tes Kedinasan STIS ibu
sangat dukung,karena ibu tau kalau kuliah di STIS biaya kuliah akan gratis dan
menjadi seorang PNS ketika wisuda nanti. Jujur saya tes kedinasan STIS
sangat sedikit bekalnya,namun Alhamdulillah saya lolos PG (Passing Grade)
akan tetapi saingan saya adalah seluruh indonesia ga semudah itu saya berharap.
H- 1 Minggu sebelum pengumuman Kedinasan, saya, Ibu dan bapa berdiskusi soal
pilihan survei pertama Kampus di Kota Tegal, ibu sangat semangat sekali
menguliahkan saya di Universitas BSI Kota Tegal.
Kata ibu gini "Ibu lebih pas cocok kamu di UBSI karena
apa? Pak biaya kuliah di PHB dan UBSI jika dibandingkan sangat beda jauh,dI PHB
setiap kegiata bayar,bulananya ada, tapi kalau di UBSI itu lebih mending pak.
Terus buat lingkungannya, pertama kali ibu survei kemarin juga lebih nyaman di UBSI ga rawan,terus
adem,damai tenang. Diibandingkan PHB jauh sekali,rawan pak deket terminal itu,lingkungannya
juga kurang mempercayai,apalagi deket pantai"
Dengan berbagai pertimbangan dan
point plus yang ibu tuturkan ke Universitas BSI Kota Tegal setelah survei
pertama. Akhirnya saya pribadi, meyakinkan diri "Semoga pilihan ibu adalah
pilihan terbaik, untuk masa depan aku", ketika H-5 pengumuman ibu
mengajak aku buat ke Universitas BSI lagi,menanyakan soal pendaftaran dan memperjelas biaya.
Disitu ibu sangat senang karena ibu mendapat kabar kalau di UBSI Kota Tegal ada
jalur Beasiswa KIP sampe ibu bilang gini ke ibu diana "serius ibu disini
ada beasiswa KIP?" Ibu diana juga yang menjelaskan saya dan ibu tentang
beasiswa KIP, dan biaya jika tidak lolos mendapatkan beasiswa KIP.
Setelah selesai bertemu ibu Diana, ibu bilang gini ke aku
diluar kampus "Bismillah kak, kalau kedinasan ngga lolos ga papa,ibu
merestui kamu disini,semoga dipermudah segalanya yahh, coba kamu ikut jalur
beasiswa KIPK ibu sangat bangga kl kamu bisa lolos" "Alhamdulillah
jika ibu merestui aku dan seneng gini. Aku bakal berusaha semaksimal mungkin biar
dapet beasiswa itu,jadi aku tetep bisa kuliah,tapi aku ga jauh dari ibu dan
tidak membebani ibu bapa soal biaya kuliah
nanti"
Hari pengumuman kedinasan tiba, Ketika pengumuman tes selanjutnya saya
berada diposisi ke 800 dari 2000 peserta,namun yang diambil hanyalah urutan 1
sampai 700. Jujur agak sedih banget,tapi aku tetep optimis bakal ada yang lebih
dari ini semua,dan usaha aku ga akan mengecewakan.
Selepas itu aku bergegas mendaftar di UBSI Kota Tegal jalur Beasiswa KIPK
disamping aku kerja sebagai kasir. Waktu demi waktu aku gunakan semaksimal
mungkin,aku selalu optimis aku bisa,aku kuat dengan keadaan sekarang.
Aku daftar dengan bimbingan ibu fany dan ibu diana. Ketika aku bingung tentang
tahap tahapannya aku selalu bergegas tanya,akhirnya pendaftaran pun berhasil.
Menunggu pengumuman penerima KIP-K tidak sesantai itu,pastinya berdoa dan
berdoa. Tahap demi tahap beasiswa KIPK aku lalui,dari semua fc semua berkas dan
scan,sampai finalnya adalah ngirim berkas itu ke Jakarta lewat Pos.
Akhirnya Alhamdulillah aku lolos menjadi penerima beasiswa KIPK di UBSI Kota
Tegal kawand². Aku seneng banget,karena ternyata ini rahasia Allah yang udah
disiapkan buat aku dan keluarga.
Selepas peresmian penerima KIPK,ibu bergegas untuk melakukan tasyakuran
dirumah.. sebegitu bangga nya ibu dan bersyukurnya ibu.
Aku mengambil prodi Sistem Informasi dan Akuntansi (SIA) di UBSI Kota Tegal
karena aku sangat suka dengan hal² yang berkaitan dengan perhitungan. Dan prodi
itu yang cocok dengan saya. Niat saya di UBSI Kota Tegal,saya akan menjadi
mahasiswa yang aktif melanjutkan keaktifan saya di SMA dulu, saya pernah sampai
nasional buat mengikuti kegiatan PERTIKAWAN Nasional 2019 di Cibubur,Jakarta
Timur. Jadi Insya Allah saya akan meningkatkan pengalaman saya di organisasi UBSI
Kota Tegal seperti BEM dan HIMASA.
Sedikit pesan buat adik kelas saya, semoga kalian bisa belajar dari perjalanan
dan usaha saya mendapatkan ini semua. Bahwa seperti yang ibu saya bilang, orang
sukses,orang bisa,orang pintar itu tidak harus Kuliah di Negeri, Tidak harus
kuliah jauh², dan tidak harus kuliah di universitas yang favorit. Sukses ada
diri kita sendiri,jika kita memiliki jiwa tekad yang tinggi untuk menjadi orang
sukses, pasti kita bisa. Dan inget mau sepinter apapun kita kalau orang tua tidak
merestui,niscaya tidak akan jadi orang sukses kita nanti. Inget,jangan menekan
orang tua buat nurutin yang kalian mau,apalagi soal kuliah,kalau yang deket ada
kenapa kalian maksa ortu buat kuliahin kalian di yang jauh? Inget ortu semakin
sana semakin tua,ga selama nya ortu bakal sehat dan seperti sekarang mencukupi
segala kebutuhan kalian. Jadi please,jangan bebanin ortu dimasa tuanya.
Perjalanan ini sangat berkesan,apalagi ketika saya melihat kebahagiaan dimata
ibu ketika mendengar saya menerima beasiswa KIPK di UBSI Kota Tegal,ga semuanya
Unniv ada beasiswa,tapi pilihan ibu ini tepat sekali yaitu UBSI Kota Tegal yang
memiliki banyak beasiswa salah satunya adalah Beasiswa KIPK, dan UBSI bukan
hanya di Kota Tegal Aja,tapi ada dimana². Mudah bagi saya jika ingin
melanjutkan S1, saya bisa melanjutkan S1 diJakarta melalui E-Learning. Bener2
berkesan banget pilihan ibu.