Nabi Nuh merupakan seorang nabi yang diutus oleh Allah kemuka bumi untuk umat manusia pada saat itu yang jauh dan menyimpang dari jalan yang benar. Selama berdakwah yang cukup lama, jumlah umat yang mau mengikutinya tidak lebih dari 200 orang. Nabi Nuh dikenal sebagai pendiri dan penghuni bahtera sewaktu kejadian banjir bah melanda seisi bumi.
Nabi Nuh diperkirakan hidup pada tahun 3993-3043 SM. Dan beliau diangkat menjadi nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau tinggal di wilayah yang saat ini disebut dengan iraq. Para ahli sejarah mengatakan bahwa ia wafat di Mekkah.
Biografi
Nabi Nuh
Dalam periwayatannya, nabi Nuh merupakan Rasul
ketiga setelah nabi Adam dan nabi Idris. Beliau termasuk dalam generasi ke-10
umat manusia atau keturunan ke-9 dari nabi Adam melalui nabi Syits. Nabi Nuh
ialah putra Lamik bin Mutuisyalkh bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan
bin Ainusyi bin Syits bin Adam. Beliau tinggal di sebuah negeri bernama
Armenia. Usia Nabi Nuh mencapai 950 tahun.
Beliau memiliki 4 orang
anak yang bernama Kan’an, Ham, Sam dan Yafits. Dari keempat anaknya tersebut
hanya kan’an yang tidak ikut bersamanya ketika banjir bah tiba, hingga ia ikut
tenggelam dalam azab Allah tersebut, sedangkan ketiga anak lainnya selamat dan
melahirkan banyak keturunan.
Nabi Nuh termasuk dalam golongan Rasul Ulul Azmi karena ketabahan dan kesabarannya yang luar biasa tinggi
dalam menyebarkan tauhid dan berdakwah kepada kaumnya yang sangat sulit percaya
kepadanya sebagai utusan Allah.
Di
dalam Al Qur’an Allah telah banyak mengisahkan perjalanan kehidupan Nabi Nuh
a.s. Sehingga banyak sekali pelajaran dan doa yang bisa kita jadikan sebagai
amalan.
Ibnu Katsir menulis
kisah-kisah nabi dalam kitabnya Qishashul Anbiya. Ia
menyebutkan bahwa Nabi Nuh diutus kepada kaum Bani Rasib. Kaum ini termasuk
kaum yang sulit diajak menyembah Allah. Mereka para penyembah patung atau
berhala.
Dakwah Nabi Nuh
Nabi Nuh melakukan dakwah
tidaklah mudah. Karena menyadarkan orang-orang dari kebiasaan menyembah berhala
bukanlah suatu perkara mudah. Dakwah yang dilakukannya tidak berjalan lancar.
Kaum Nuh kala itu malah mencemooh dan menghina Nabi Nuh. Mereka juga meremehkan
Nabi Nuh dan pengikutnya yang miskin. Kaumnya saat itu sudah sangat jauh
menyimpang dari jalan Allah. Mereka mendustakan nikmat yang selalu dilimpahkan
Allah kepada mereka. Kaum Nuh menyembah patung-patung yang mereka anggap
sebagai Tuhan.
Pada zaman itu, setiap
manusia memiliki usia yang panjang. Nabi Nuh diangkat Allah menjadi nabi dan
rasul pada usia 480 tahun. Sepanjang usianya tersebut, beliau berdakwah dan
menyeru kalimatullah kepada umatnya tanpa kenal lelah. Sekian lama Nabi Nuh
berdakwah namun hanya sedikit yang mau percaya dan mengikutinya bahkan anggota
keluarganya pun ikut membangkang.
Pengikut beliau hanya terdiri
dari orang-orang biasa, bukan orang terpandang dan kaya raya. Sedangkan kaum
Nuh yang kafir itu tidak suka bila berdekatan dan bersama-sama dengan
orang-orang seperti itu. Mereka menganggap bahwa derajat mereka jauh lebih baik
daripada Nabi Nuh dan para pengikutnya.
Kisah Singkat
Nabi Nuh Membuat Kapal
Suatu ketika Nabi Nuh diutus
oleh Allah SWT. untuk membuat kapal, sebagai tempat penyelamatan karena Allah
akan memberi azab kepada kaumnya yang membangkang. Dan ketika membuat kapal,
Nabi Nuh masih dicaci maki bahkan dianggap gila karena tidak mungkin ada banjir
bah besar yang amat dahsyat. Akhirnya, Nabi Nuh yang telah menahan kesabaran
itu pun berdoa agar melenyapkan kaumnya yang membangkang itu. Doa itu terkabul
dan seluruh kaumnya hanyut binasa ditelan banjir, termasuk anak dan istrinya.
Mukjizat
Nabi Nuh
Nabi Nuh juga memiliki mukjizat yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Berikut ini mukjizat nabi Nuh a.s:
1. Doanya dikabulkan Allah SWT ketika meminta agar diturunkan azab untuk kaumnya yang kafir.
2. Nabi Nuh Membuat Bahtera (Perahu) yang sangat besar dan kokoh disaat musim kemarau untuk penyelamatan diri dan para pengikutnya dari banjir bandang yang sangat dahsyat.
3. Kotoran manusia yang dibuang kaumnya ke dalam Perahu Nabi Nuh menjadi obata atu enyembuh segala penyakit.
4.Nabi Nuh terselamatkan dari banjir Bah atas kehendak Allah SWT yang memusnahkan seluruh umat manusia dan seisi bumi, kecuali Nabi Nuh dan para pengikutnya yang beriman serta sepasang hewan ternak yang dibawanya.
Dikutip dari catatanmuslim.com