Kecanggihan teknologi sekarang ini kerap menjadi media alternatif para pelaku bisnis untuk memasarkan produknya. Mereka juga tidak kehabisan akal untuk berusaha mendekatkan diri dengan para calon konsumen dengan cara memiliki berbagai akun sosial media yang kini tengah menjadi pusat perhatian di kalangan anak muda, terutama di Indonesia. Hal ini tentu sama-sama mempermudah kedua pihak, baik dari para penjual maupun calon konsumen. Para pemilik produk menjadi lebih mudah untuk menawarkan produknya disertai dengan informasi detail mengenai produk, cara pemesanan, hingga cara pembayaran yang menggunakan metode transfer antar bank. Konsumen menerima informasi dengan cara lebih mudah dan fleksibel karena tidak perlu mengunjungi toko konvensionalnya sehingga dapat menghemat lebih banyak waktu dan biaya.
Kemudahan seperti ini bukan berarti sepenuhnya baik dan sama-sama saling menguntungkan baik produsen atau pemilik produk dengan calon konsumennya. Dari sisi konsumen, ketidakmampuan untuk mengendalikan diri ketika menginginkan sebuah barang yang sebenarnya bukan sebuah kebutuhan bisa mengarahkan seseorang pada belenggu hutang kartu kredit dan tidak mampu memenuhi kebutuhan primer nya sendiri. Celakanya lagi jika para konsumen akhirnya memilih alternatif untuk berhutang kepada keluarga, rekan, bank, atau melalui pinjaman uang online dengan alasan tertentu sehingga mendapatkan ‘jawaban sementara’ untuk penyelesaian masalah ekonominya. Padahal, alternatif ini nantinya juga akan menimbulkan permasalahan yang sama: hutang yang harus dibayar.
Mengingat pentingnya berhemat sebagi salah satu bentuk pengendalian diri ini,berikut cara untuk hidup hemat yang bisa dilakukan
1. Prioritas: Kebutuhan dan keinginan
Salah satu cara ampun dalam menekan pengeluaran anda yaitu dengan di jadwalkan belnaja dengan daftra yang pasti digunakan setiap bulanya. Jangan memasukkan barang atau hal-hal yang bersifat keinginan ke dalam dafatar prioritas.
2. Pengeluaran dengan pendapatan
Usahakan Anda tidak perlu berhutang untuk memenuhi kebutuhan yang setiap waktunya mempengaruhi kelangsungan hidup Anda. Dilihat dari sisi psikologis, kebiasaan berhutang juga tidak baik karena menimbulkan perasaan tidak tenang, selalu cemas, serta gelisah.
3. Menjaga Kesehatan
Salah satu cara hidup hemat adalah dengan senantiasa menjaga kesehatan. Lalu, apa hubungannya kesehatan dengan pola hidup hemat? Pola hidup sehat akan meminimalisir Anda terkena penyakit yang membutuhkan bantuan dokter untuk menanganinya. Jelas ketika Anda menggunakan jasa dokter Anda akan membutuhkan pengeluaran yang jumlahnya relatif tidak sedikit. Hal ini akan berpengaruh pada jumlah pengeluaran Anda yang bisa jadi lebih tinggi daripada pendapatan Anda setiap bulannya. Ketika hal ini menjadi sebuah kebiasaan, pada akhirnya Anda akan selalu merasa kekurangan untuk memenuhi hal-hal yang sifatnya memang sebuah kebutuhan.
4. Bijik Dalam Berbelanja
Perlu Anda sadari bila Anda lebih menyukai belanja di supermarket yang terkenal bersih dan sejuk, mereka juga menggunakan jasa pemasaran yang selalu bisa mengundang Anda untuk masuk dan berbelanja di toko mereka dengan teknik-teknik tertentu. Bila Anda telah masuk dalam toko, kecenderungan Anda untuk membeli barang-barang yang bukan kebutuhan semakin tinggi. Hal yang perlu disadari di sisi lain ialah dengan menjual jasa, mereka mematok harga yang lebih tinggi untuk sebuah barang yang sebenarnya bisa Anda dapatkan dengan lebih murah di tempat lain, misalnya di pasar.
5. Jangan Meremehkan Uang Receh
Besar nominal yang dimiliki memang terkesan kecil tetapi Anda tidak pernah tahu bahwa kumpulan uang receh ini bisa menjadi besar nominalnya dan mungkin menyelamatkan Anda di saat-saat terdesak. Hindari kebiasaan untuk langsung ‘mengamalkan’ uang receh tiap kali menerimanya sebagai kembalian. Lebih baik kumpulkan dalam satu tempat tertentu seperti sebuah toples dan ketika dirasa telah cukup banyak, tukarkan uang receh itu dengan uang kertas yang nominalnya sama.